Minggu, 27 Maret 2011

Self Assesment

Mari mulai
Telah lama saya abaikan blog ini, maka ayo menulis lagi, kali ini saya akan mengupas tentang Self Assesment.

Sistem perpajakan di Indonesia menerapkan Sistem Self Assesment dimana Wajib Pajak diberikan “kebebasan” dalam menghitung, memperhitungkan, menyetor dan melaporkan sendiri Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (SPT Tahunan PPh), atas perolehan penghasilan selama 1 tahun pajak, mari kita mulai dari :

1. Menghitung terlebih dahulu, bagi Wajib Pajak yang sudah memenuhi syarat subjektif dan objektif dan telah memiliki NPWP maka kewajiban yang muncul berikutnya adalah pemenuhan kewajiban di bidang perpajakan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku, baik kewajiban masa maupun tahunan. Salah satu kewajiban perpajakan adalah melaporkan SPT Tahunan PPh yang merupakan sarana atau media untuk melaporkan perolehan penghasilan selama satu tahun pajak dari dalam negeri maupun luar negeri, karena Sistem Perpajakan Indonesia menganut World Wide Income untuk rincian penghasilan sebagai berikuit :

ü Penghasilan dari kegiatan usaha atau pekerjaan bebas,

ü Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan,

ü Penghasilan neto dalam negeri lainnya,

ü Penghasilan neto luar negeri.

2. Memperhitungkan, setelah Wajib Pajak menghitung besaran pajak yang terutang berdasarkan dari penghasilan yang diperoleh selama satu tahun, maka yang akan dilakukan oleh Wajib Pajak berikutnya adalah :

ü Memperhitungkan besaran PPh terutang dengan Kredit Pajak Dalam negeri yang telah dikenakan pemotongan/pemungutan PPh:

ü Memperhitungkan besaran PPh yang kurang dibayar dengan PPh Pasal 25 Orang Pribadi yang dibayar sendiri dari Januari s.d Desember

3. Menyetor apabila masih terdapat PPh Yang Masih Harus Dibayar Sendiri.

4. Melaporkan SPT Tahunan yang telah memeuhi kriteria jelas, benar dan lengkap disertai dengan lampiran-lampiran yang ditentukan.

*link aturan menyusul kemudian*




Selasa, 15 Maret 2011

Balada Biker

Variasi di dalam bekerja yang "menuntut" tidak selalu di kantor membuat ide-ide "jahil" di dalam otakku bermunculan, salah satunya memperhatikan "couple" diatas sepeda motor. Kata orang sih jahil itu kreatif padahal kalau untuk aku lebih karena BT (Butuh Tempat Berteduh, itumah jadia BTB ya) dijalanan, Puanase iki loh le le.

Oke ga banyak celoteh lagi, langsung aja ya gan ane ajak ke TKP *score : irama gamelan dan gendang mulai mengalun, kok yg muncul sosok rihanna ya di otak gw, ga nyambung ah*.

  1. apabila boncengernya, apalagi dia wanita, sibuk memegang helm karena takut terlepas dan menjauhkan badan sejauh mungkin dari jaket kumal sang rider, itu artinya kamu hanya sebagai ojekernya aja gan, notice my word ya gan, karena kalau percaya ane itu Syirik namanya.
  2. apabila boncengernya, lagi-lagi dia wanita, segila-gilaannya kamu membawa motor meskipun sampai diteriaki orang karena sudah uncivilized, kucing pun bisa sampai beranak denger raungan suara motor kamu, tapi dia masih sempat membuka HP untuk texting with someone else, itu artinya poor u, she cheat on you with another guy.
  3. apabila boncengernya, sekali lagi dan pastinya itu wanita, dia memelukmu erat tanpa memperhatikan kondisi disekitar, meskipun hujan badai, angin ribut, puting beliung (ga maksud ane bawa2-bawa"puting" ya gan :-), karena ga mungkin ane ngomong ga etis) sampai helm terlepas dan ga memperdulikan bunyi peluit panjang meski kena semprit pak polisi, itu artinya kamu lagi beruntung gan, she fall in love w/ u much much and bertubi-tubi dah gan

Ya itulah gan, hasil penerawangan mata batin ane, selama muter-muter berkunjung ke "lapangan".

moral notes kali ini, all just 4 fun